KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
SAMBUTAN KETUA
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
PADA PERINGATAN
HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013
Yang terhormat,
1.
Kakak-kakak Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,
2.
Kakak-kakak Pimpinan Kwarda, Kwarcab dan Kwarran Gerakan
Pramuka,
3.
Kakak-kakak Pelatih dan Instruktur Gerakan Pramuka,
4.
Kakak-kakak Pembina Gugusdepan,
5.
Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Assalamualaikum Wr. Wb,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Salam Pramuka,
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat
berkumpul bersama pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat untuk memperingati
Hari Pramuka ke 52 pada tanggal 14 Agustus 2013. Selaku Pimpinan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, perkenankanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini
menyam-paikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke-52 kepada segenap keluarga besar
Gerakan Pramuka di manapun berada. Semoga peringatan Hari Pramuka kali ini
dapat lebih mendorong perkembangan dan kemandirian Gerakan Pramuka untuk
mempercepat keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda yang lebih
baik, sehingga dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta calon
pemimpin bangsa yang lebih handal pada masa depan.
Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,
Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu
yang paling utama. Untuk itulah, kita ingin membangun manusia yang memiliki
karakter, serta membangun bangsa yang
memiliki watak yang kuat. Bukan hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas
yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kaum muda yang tangguh
kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta
selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.
Oleh karena itu adalah merupakan kewajiban bagi kita bersama
dalam menyelenggarakan pendidikan untuk kaum muda, tidak hanya menekankan
pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi seyogiyanya
pula menekankan pentingnya pembentukan watak dan kepribadian.
Pendidikan yang terlalu menekankan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan sementara itu mengabaikan pembentukan watak dan
kepribadian adalah menyesatkan. Pada kesempatan yang berbahagia ini,
perkenankanlah saya mengutip satu cerita menarik yang saya terima dari teman
sejawat sebagai berikut : Seorang guru di Australia pernah berkata: ”Kami tidak
terlalu khawatir jika murid-murid kami tidak pandai matematika.
kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai
mengantri. Sewaktu ditanya mengapa bisa begitu? Inilah jawabnya:
1.
Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja
untuk menguasai matematika, sementara kita perlu melatih bertahun-tahun untuk
bisa mengantri
2.
Karena tidak semua anak dalam satu kelas kelak akan memilih
profesi yang berhubungan dengan matematika. Sementara semua murid dalam satu
kelas, sepanjang hidup mereka, pasti membutuhkan etika, moral dan pelbagai
pelajaran berharga lainnya yang diperoleh dari kebiasan mengantri, antara lain:
a.
Dengan mengantri anak berlajar manajemen waktu, jika ingin
mengantri paling depan, harus datang lebih awal
b.
Dengan mengantri anak belajar menghormati hak orang lain yang
datang lebih awal, tidak merasa menang sendiri
c.
Dengan mengantri anak belajar disiplin dan tidak menyerobot
hak orang lain
d.
Dengan mengantri anak belajar tabah dan sabar dalam mencapai
tujuan
e.
Dengan mengantri anak belajar rasa malu, jika ia menyerobot
antrian
f.
Dengan mengantri anak belajar bekerjasama tidak saling
bertentangan, karena akan mengganggu antrian
g.
Dengan menganti anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada
orang lain
h.
Dengan mengantri anak belajar bersosialisasi dengan orang
lain yang ikut mengantri
i.
Dengan mengantri
anak belajar kreatif yakni bagaimana memanfaatkan waktu selama mengantri,
misalnya dengan membaca buku
Menanamkan budaya antri, seperti juga budaya hidup bersih dan
kerukunan bertetangga adalah beberapa contoh pendidikan akhlak, watak atau
kepribadian yang secara jujur harus diakui perlu lebih digalakkan di Indonesia.
Kakak-kakak sekalian yang saya hormati,
Sesunggunyalah pada saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua
masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah
kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan NAPZA dan obat terlarang;
hubungan seksual pra-nikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas;
perkelahian, tawuran dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Sedangkan masalah
kebangsaan meliputi antara lain solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan
rendah; semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan
rendah.
Hampir setiap hari mass media cetak dan elektronik
memberitakan bahwa gambaran kaum muda kita yang tawuran, perkelahian, rendahnya
rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua, perubahan gaya hidup yang
menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia
muda, tingginya angka putus sekolah; serta sulitnya mendapatkan pekerjaan
karena terbatasnya ketrampilan yang dimiliki;
Permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan
kita semua. Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai
masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera
dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka sebagai
lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum
muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan
keterampilan.
Untuk itulah, kerjasama dengan berbagai pihak
sangat diharapkan, karena kaum muda merupakan bagian terbesar penduduk
Indonesia yang harus diselamatkan dari cengkraman berbagai masalah.
Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan
kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata
dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan
masalah kaum muda.
Kakak-kakak yang berbahagia,
Paling tidak dalam tujuh tahun terakhir ini tercatat 3 (tiga)
milestone perkembangan Gerakan Pramuka yang berhasil dicapai
yaitu :
Pertama, Bapak Presiden RI telah mencanangkan kembali Revitalisasi
Pramuka pada HUT Pramuka tahun 2006 yang saat ini tampak keberhasilannya dengan
semakin marak kegiatan kepramukaan di berbagai daerah. Pada saat ini Gerakan Pramuka telah berhasil
memperbaharui sistem pendidikan kepramukaan, dimana Gerakan Pramuka telah
memiliki kurikulum baru, sistem akreditasi gugusdepan serta sertifikasi dan
lisensi para Pembina.
Dengan sistem pendidikan kepramukaan yang baru tersebut telah
masuk dalam tahap ujicoba, khususnya sistem akreditasi, sertifikasi dan lisensi
yang nantinya akan diberlakukan secara nasional.
Kedua, terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka yang memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Dengan telah terbitnya
Undang-Undang tersebut maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan saat ini tidak
lagi hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan pelbagai kegiatan yang
positif, akan tetapi telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara
untuk mengimplementasikannya; dan
Ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum 2013
sebagai ekstrakurikuler wajib yang konon mulai tahun 2013 ini telah
diberlakukan. Khusus untuk milestone yang ketiga ini, Gerakan Pramuka dapat
memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadi-kan pendidikan kepramukaan
sebagai mata pelajaran ekstrakurikulur wajib. Permasalahan yang dihadapi oleh
kaum muda Indonesai pada saat ini memang telah sangat meng-khawatirkan.
Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara
internasional, Gerakan Pramuka lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya
saja, melainkan bagaimana secara bersungguh-sungguh menggalakkan pendidi-kan
kepramukaan disekolah. Untuk ini seyogiyanyalah yang diwajibkan bukan
meng-ikuti pendidikan kepramukaan disekolah, melainkan mendirikan Gugusdepan
Gerakan Pramuka disetiap sekolah. Sedangkan kehendak untuk meningkatkan cakupan
sehingga semua murid sekolah ikut dalam pendidikan kepramukaan, kiranya dapat
dicapai melalui dua hal :
Pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa.
Untuk ini pelbagai faktor penarik (full factors) harus dapat dilakukan,
antara lain menyediakan pembina yang andal, melengkapkan gugusdepan dengan
pelbagai sarana dan prasarana pendidikan kepramukaan, serta menyediakan dana
operasional gugusdepan.
Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong
perkembangan pendidikan kepramukaan. Untuk ini pelbagai faktor pendorong (push
factors) harus dapat dilakukan,
antrara lain memasukkan pelaksanaan pendidikan
kepramukaan dalam akreditasi sekolah, memasukkan aktivitas guru pada penilaian
kinerja tahunan, serta memperhitungkan keterlibatan murid dalam kegiatan
kepramukaan pada waktu menetapkan siswa teladan.
Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,
Untuk dapat terselenggaranya pelbagai program kepramukaan
terutama yang terkait dengan memajukan organisasi diperlukan kemandirian
pembiayaan yang hingga saat ini masih belum berhasil diwujudkan, dan masih
memerlukan kerja keras kita semua. Pembiayaan yang dibutuhkan untuk menopang
kegiatan Pramuka memang sangat besar. Sumber pembiayaan yang utama seyogyanya
dari iuran anggota, tetapi karena kebanyakan anggota Pramuka berasal dari
keluarga yang kurang mampu, maka tidak mungkin menarik iuran tersebut. Dalam
pelaksanaan sehari-hari justru para anggota tersebut yang memerlukan bantuan.
Selanjutnya adalah tidak mungkin untuk selama-lamanya
bergantung pada bantuan pemerintah. Untuk menjaga otonomi dan independensi
organisasi, Gerakan Pramuka harus memiliki sumber dana sendiri. Untuk itu,
sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010,
bahwa Gerakan Pramuka dimungkinkan untuk membentuk badan usaha dan mengelola
aset yang dimiliki sehingga secara ekonomis dapat memberikan pendapatan bagi
organisasi untuk membiayai oprasional kegiatan. Saya menghimbau kiranya seluruh
kwartir dapat mulai memikirkan dan berupaya untuk membentuk unit usaha yang
dimaksud. Sebagai langkah awal, setiap kwartir perlu melakukan pendataan asset
yang dimiliki, selanjutnya aset yang dimiliki dan dinilai pemanfaatannya, dan
dapat dikembangkan menjadi kegiatan usaha. Tentu saja pengembangan dan
pengelolaan asset dalam bentuk badan usaha tersebut dapat dilakukan secara
sendiri maupun bekerjasama dengan fihak ketiga, sepanjang menguntungkan dan
bermanfaat bagi Gerakan Pramuka.
Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah pula saya
mengajak kakak-kakak anggota dewasa Gerakan Pramuka untuk lebih merapatkan
barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan
karakter kaum muda Indonesia. Pada peringatan Hari Pramuka ke 52 ini
perkenankanlah saya atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan bagi
perkembangan dan kemajuan Gerakan Pramuka.
Kepada para Pimpinan Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir
Ranting Gerakan Pramuka dan para Pembina Pramuka di seluruh Indonesia, saya
menghimbau untuk kiranya kita dapat secara bersama-sama meningkatkan kualitas
gugusdepan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa. Tema Hari Pramuka ke-52
ini adalah “Wujudkan bangsa yang berkarakter dan bermartabat melalui Gerakan
Pramuka” menyatakan bahwa komitmen Gerakan Pramuka sangat tinggi terhadap
pembentukan kararakter bangsa yang lebih baik.
Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah
saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Gerakan
Pramuka. Ucapan terima kasih ini terutama saya sampaikan kepada Bapak Presiden
dan kepada bapak-bapak/ibu-ibu Menteri, serta kepada bapak-bapak/ibu-ibu
Gubernur serta bapak-bapak/ibu-ibu Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia.
Begitupula ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap pimpinan lembaga
legislatif yang selama ini telah membantu dalam memperjuangkan alokasi dana
Gerakan Pramuka, tanpa bantuan bapak-bapak/ibu-ibu semua, tidak mungkin
Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan.
Kepada para penerima penghargaan dari Gerakan Pramuka, saya
sampaikan selamat, terima kasih dan penghargaan yang tinggi, atas jasa-jasa,
pengabdian, dan kerjasama selama ini dalam meningkatkan aktivitas Gerakan
Pramuka. Semoga penghargaan yang telah diberikan dapat memacu untuk dapat lebih
membantu Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya.
Akhirnya semoga upaya yang kita lakukan senantiasa
mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.
Satu Pramuka untuk Satu Indonesia,
Jayalah Pramuka dan Jayalah Indonesiaku.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Salam Pramuka,
Jakarta, 14 Agustus 2013
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. Dr.
dr. H. Azrur Azwar, MPH
0 comments:
Post a Comment